Pameran Kearsipan Virtual Kabupaten Pemalang




MELAWAN LUPA MELALUI ARSIP

Banyak sekali peristiwa/kejadian yang telah terjadi dalam kehidupan ini, namun kerap kali kita lupa. Sehingga kita membutuhkan suatu media untuk mengingat salah satunya adalah ARSIP.Setiap manusia memang berpotensi untuk lupa, lupa dan lupa. Ya memang pada dasarnya manusia juga dibekali oleh sifat lupa. Sebenarnya melawan lupa adalah perjuangan manusia yang abadi. Oleh sebab itu, jikalau dengan belajar sejarah adalah sebuah perjuangan, maka ARSIP adalah senjatanya. Menurut UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan dijelaskan bahwa Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Perusahaan, Organisasi Politik, Organisasi Kemasyarakatan dan Perseorangan dalam Pelaksanaan Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara.Arsip memberikan sejumlah nilai yang amat penting dan berguna bagi kehidupan manusia masa kini dan yang akan datang. Cerita masa lalu hanya menjadi dongeng belaka apabila tidak ada arsip. Jikalau kita sepakat bahwa arsip adalah senjata untuk melawan lupa, maka sudah seyogyanya kegiatan kearsipan seperti salah satunya Pameran Kearsipan ini mendapat perhatian serius.


DOKUMENTASI FOTO ERA PENJAJAHAN BELANDA ERA RATU WHILHELMINA TAHUN 1900-1920

DOKUMENTASI FOTO PEMBANGUNAN PABRIK GULA DI PETARUKAN TAHUN 1910-1913


DOKUMENTASI FOTO PASUKAN INVASI BELANDA PADA 1927-1949


PERISTIWA SETELAH INVASI TAHUN 1949-1950
(KEDATANGAN BUNG HATTA DI DAERAH PEMALANG)

ARSIP MASA EMAS
KABUPATEN PEMALANG



Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kabupaten Pemalang
(disingkat DPRD Kabupaten Pemalang atau DPRD Pemalang) adalah lembaga legislatif unikameral yang berkedudukan di Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah di Kabupaten Pemalang, Indonesia. DPRD Kabupaten Pemalang beranggotakan 50 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Kabupaten Pemalang terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Kabupaten Pemalang yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 6 September 2019. Gedung baru DPRD Pemalang dibangun mulai 2018 di atas lahan seluas kurang lebih 2 hektare. Setelah rampung lalu diresmikan pada 10 Februari 2021.
Bangunan ini yang menghabiskan anggaran Rp118 miliar ini memiliki tiga bangunan utama, yaitu Balai Rakyat (Pendopo), Gedung Paripurna, serta Gedung Sekretariat DPRD setinggi 6 lantai.


Masjid Agung Nurul Kalam berdiri tepat tahun 2000 di bagian barat area alun-alun kota Pemalang.
Wajah Baru Masjid Agung Nurul Kalam
Masjid Agung Nurul Kalam berdiri tepat tahun 2000 di bagian barat area alun-alun kota Pemalang.
masjid ini memiliki luas tanah 1.800 meter persegi, luas bangunan 2.000 meter persegi dengan status wakaf. Renovasi Masjid Agung Pemalang tepatnya pada bulan Juli 2019 memakan waktu kurang lebih 1,5 tahun dan selesai pada September 2020. Selesai renovasi, kini Masjid Agung Nurul Kalam menjadi masjid dengan 4 tingkat lantai. Peresmian dilakukan pada Kamis, 3 Desember 2020 oleh Bupati Pemalang Junaedi.
Sejatinya, perombakan masjid kebanggaan warga Pemalang ini demi mewujudkan visi Pemalang mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia. Dalam pelaksanaan Renovasi Masjid Agung Nurul Kalam ini memakan biaya hinggaRp 42,3 miliar. Kehadiran Masjid Agung ini dapat menjadi Pusat ibadah dan kebudayaan Islam terbesar di Indonesia yang mampu memenuhi aspek secara fungsional. Bahkan, pembangunan Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang ini berpegang pada filosofi memakmurkan masjid, sekaligus menjadi kebanggaan untuk masyarakat Pemalang.
Selain terkenal dengan Nasi Grombyang, wilayah Kabupaten Pemalang juga memiliki cerita tersendiri dari sisi wisata rohani, yakni Masjid Agung Nurul Kalam. Masjid Agung Nurul Kalam ini yang menjadi kebanggan warga Kabupaten Pemalang, kini sudah tampil lebih megah pasca dilakukan renovasi yang selesai pada September 2020. Kehadiran Masjid Agung ini dapat menjadi Pusat ibadah dan kebudayaan Islam terbesar di Indonesia yang mampu memenuhi aspek secara fungsional. Bahkan, pembangunan Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang ini berpegang pada filosofi memakmurkan masjid, sekaligus menjadi kebanggaan untuk masyarakat Pemalang. Selain terkenal dengan Nasi Grombyang, wilayah Kabupaten Pemalang juga memiliki cerita tersendiri dari sisi wisata rohani, yakni Masjid Agung Nurul Kalam. Masjid Agung Nurul Kalam ini yang menjadi kebanggan warga Kabupaten Pemalang, kini sudah tampil lebih megah pasca dilakukan renovasi yang selesai pada September 2020.

ARSIP MASA DEPAN
KABUPATEN PEMALANG

ARSIP MELAWAN LUPA
(KISAH BABAD TANAH PEMALANG)

  1. Nama Pemalang diambil dari kepribadian watak rakyat Pemalang yang bersemboyan:
    – Benteng wareng ing payudan tan sinayudan.
    – Banteng wareng ing sinonderan yang artinya, rakyat Pemalang jika sudah dilukai atau dijajah berani berjuang RAWE-RAWE RANTAS MALANG-MALANG PUTUNG BERANI BERKORBAN HABIS-HABISAN DEMI NUSA DAN BANGSA.
    – Arti banteng wareng rakyat kecil payudaan : perang tan sinayudan : perang tidak dapat dicegah RAWE-RAWE RANTAS MALANG MALANG PUTUNG BANTENG WARENG SINONDERAN : Dalam melawan musuh sambil menari-nari, sinonderan biarpun sampai kalung usus takan pantang menyerah.
  2. Nama Pemalang diambil dari nama sungai me’malang’ yang membentang dari sebelah utara desa Kabunan membujur ke pelabuhan Pelawangan. Sungai tersebut sering digunakan untuk sarana angkutan, membawa barang-barang dari pusat Pemalang ke berbagai wilayah seperti Kabunan, Taman, Beji, Pedurungan (pada abad ke XIV di masa Majapahit berkuasa) saat itu penguasa Pemalang adalah Ki Gede Sambungyudha.
  3. Karena erosi akibat arus sungai yang membawa lumpur dari gunung ke laut diperkirakan per tahun terkikis lima-enam meter maka sungai MALANG berpindah ke utara dari Comal ke Asemdoyong, sungai itu melintang malang, tidak dari selatan gunung ke utara tetapi dari timur ke barat, sehingga membingungkan orang yang mau berbuat jahat. contohnya ketika patih Thalabuddin dari kesultanan Banten membawa keris Kyai tapak ia mendadak menjadi bingung ( keder ) sehingga mondar-mandir saja di Pemalang

ARSIP MELAWAN LUPA
(FOTO BUPATI PEMALANG DARI MASA KEMASA)


RIWAYAT SINGKAT


JENIS LAYANAN KEARSIPAN KABUPATEN PEMALANG

 

4 komentar pada “Pameran Kearsipan Virtual Kabupaten Pemalang

Komentar ditutup.